Ketum MUI Riau Dukung Kebangkitan Wakaf di Bumi Lancang Kuning

MUInews | PEKANBARU - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Provinsi Riau Prof. Dr. KH. Ilyas Husti, MA menghadiri seminar wakaf dengan tema meraih keberkahan dengan kebangkitan wakaf di Bumi Lancang Kuning yang diselenggarakan oleh BWI Provinsi Riau, di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi, Selasa (2/11/21).

Seminar kali ini langsung dihadiri Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Muhammad Nuh, bersama Gubernur Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si, Ka.Kanwil Kemenag Provinsi Riau Dr. H. Mahyudin, MA, Ketua Badan wakaf Indonesia (BWI) Republik Indonesia Prof. Dr. Ir. Mohammad Nuh, DEA dan Ketua BWI Provinsi Riau H. Abd. Rasyid Suharto, P.U., M.Ed serta pengurus BWI Provinsi Riau lainnya di rumah dinas Gubernur Riau.

Ketum MUI Riau, Prof. Dr. KH. Ilyas Husti, MA memaparkan Fatwa MUI terhadap kebolehan hukum (Jawaz) wakaf tunai memiliki dasar pertimbangan dalil nash (hadits Ibnu Umar) yang berbunyi ihbas ashlaha wa sabbil tsamarataha. Dasar pertimbangan MUI juga ada pada aspek mashlahahnya, bahwa wakaf uang memiliki keluwesan (fleksibilitas) dan kemanfaatan yang besar yang tidak dimiliki benda lain, selain kemudahannya dalam menangkap wakif berdasarkan Fatwa MUI No.2. Tahun 2002 Tentang Wakaf Uang.

"Kita sangat mendukung kebangkitan wakaf di Bumi Lancang Kuning yang sudah dicetuskan Gubernur Riau. MUI sejalan dengan program wakaf Pemprov Riau yaitu dengan wakaf meraih keberkahan dengan kebangkitan wakaf di Bumi Lancang Kuning, berdasarkan Fatwa MUI No.2. Tahun 2002",  jelas Prof. Dr. KH. Ilyas Husti, MA

Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), Muhammad Nuh mengatakan, bahwa kehadiran para pengusaha sangat tepat jika ikut bersama-sama dalam membangunan ekosistem perwakafan sehingga bisa lebih maju kedepannya.

"Mari sama-sama kita lakukan kerjasama. Kalau kita sendirian tidak bisa. Namun, kalau kita gabung tentunya akan lebih mudah," kata Muhammad Nuh saat dialog.

Bersamaan dengan itu, Ketua BWI, Muhammad Nuh, memberikan apresiasi atas apa yang digagas Gubernur Riau Syamsuar yaitu berwakaf dengan Rp.1.000, yang jumlah totalnya bisa menghasilkan sampai ratusan miliaran rupiah.

"Sangat luar biasa apa yang digagas pak Gubernur, Insya Allah urusan kemiskinan bisa diselesaikan. Dan jika kemiskinan dijadikan sasaran maka selama pak Gubernur mendapatkan amanah memimpin Insyaallah bisa diatasi," ucapnya.

Muhammad Nuh memberi nasehat, bahwa kebahagiaan seseorang adalah, bagaimana seseorang itu bisa menjadikan orang lain bahagia

"Sehingga saya kira, apa yang digagas pak Gubernur yang muaranya untuk kemiskinan tentunya sangat bagus sekali. Dan saya sangat senang karena kita bisa sama - sama untuk bisa bekerja sama mengembangkan perwakafan yang muaranya untuk meningkatkan kesejahteraan yang ada di Provinsi Riau ini," tutupnya

Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar menyampaikan bahwa kesadaran berwakaf mengalami peningkatan di Provinsi Riau.

Gubri menjelaskan, peningkatan kesadaran berwakaf di Riau ini dibuktikan dengan adanya komitmen Pemprov Riau bersama Badan Wakaf Indonesia (BWI) Riau telah menggiatkan potensi zakat uang di Riau. 

Ia menjelaskan, pertama kalinya zakat uang ini dilaksanakan di lingkungan OPD Pemprov Riau, dengan program wakaf Rp 1.000 per hari. Dengan hasil wakafnya disalurkan untuk masyarakat Riau.

"Kami mulai (menggerakkan wakaf)  dari OPD kami sendiri. Ini bukan untuk OPD kami tapi untuk masyarakat Riau," ujarnya.

Ia mengungkap, meskipun itu hanya gerakan wakaf Rp 1.000 per orang, namun jumlah yang terkumpul cukup banyak. Untuk itu, ia mengajak seluruh masyarakat agar menggerakkan gerakan berwakaf. Karena wakaf tidak akan membuat seseorang menjadi miskin.

"Upaya program wakaf Rp 1.000 per hari ini telah diinstruksikan melalui instruksi gubernur, untuk mengajak kalangan ASN dilingkungan pemerintah maupun juga masyarakat umum untuk berwakaf Rp 1.000 per hari," terangnya.

Gubri menuturkan, potensi wakaf di Riau sudah ada. Untuk itu menurutnya, Pemprov Riau bersama Bank Indonesia, BWI dan para ustadz di Riau akan terus berupaya mengajak masyarakat untuk berwakaf.

Ia menjelaskan, sudah ada beberapa kegiatan untuk pengembangan wakaf di Riau. Satu di antaranya adalah  komitmen untuk pengembangan dana wakaf bersama seluruh pimpinan daerah di Riau, bersama BI, BWI Riau dan lembaga zakat, infaq, sedekah dan wakaf.

Syamsuar mencontohkan, satu diantaranya gerakan wakaf di Riau adalah adanya Gerakan Riau Berwakaf yang dilaksanakan pada bulan Agustus tahun lalu, yang menghasilkan dana wakaf lebih dari 600 miliar lebih.