Hadiri FGD KKP, Ketum MUI Riau Dorong Polri dan Ulama Kolaborasi Jaga Kamtibmas di Era Digital
Ketum MUI Riau, Prof. Dr. H. Ilyas Husti, MA,memberikan masukan FGD dalam rangka Kuliah Kerja Profesi (KKP) SPPK Angkatan ke-2 Tahun Akademik 2025 yang digelar di Mapolda Riau.
PEKANBARU - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau, Prof. Dr. H. Ilyas Husti, MA, menyambut baik pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Kuliah Kerja Profesi (KKP) Sekolah Pengembangan Profesi Kepolisian (SPPK) Angkatan ke-2 Tahun Akademik 2025 yang digelar di Mapolda Riau, Rabu (12/11/2025).
Kegiatan yang mengusung tema “Kepemimpinan Digital Dihadapkan pada Era Post Modern dan Post Truth” itu diikuti oleh para siswa KKP dari berbagai Polda dan Mabes Polri. Dalam forum tersebut, para peserta meminta masukan dari Ketua Umum MUI Riau terkait peran tokoh agama dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di tengah kompleksitas era digital.
Prof. Ilyas Husti dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi antara Polri dan ulama dalam membangun kesadaran hukum dan moral masyarakat.
“MUI merupakan rumah besar umat Islam. Selama ini kami terbuka untuk berdiskusi dan memberikan pandangan keagamaan yang menyejukkan, termasuk dalam mendukung upaya Polri menjaga Kamtibmas,” ujarnya.
Menurutnya, masyarakat harus terus diedukasi agar mampu berperan aktif sebagai mitra kepolisian, terutama dalam mencegah kejahatan digital, penyalahgunaan narkoba, dan perjudian online (judol) yang kian marak di era post-truth.
Guru besar UIN Suska Riau ini menilai ulama memiliki peran strategis dalam menyampaikan pesan moral dan spiritual agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh informasi palsu atau ajakan negatif di dunia maya.
“Kolaborasi ulama dan aparat keamanan sangat penting. Ulama bisa membantu membangun kesadaran dari sisi hati nurani dan nilai agama, sementara kepolisian menegakkan aturan hukum. Keduanya harus berjalan seiring,” tegasnya.
Selain itu, Prof. Ilyas juga mengapresiasi program SPPK yang melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh agama dan akademisi, dalam memperkaya wawasan peserta KKP.
Menurutnya, diskusi lintas institusi seperti ini menjadi wadah penting untuk melahirkan pemimpin Polri yang tangguh, berintegritas, dan adaptif terhadap tantangan zaman.
FGD tersebut berlangsung interaktif, dengan sejumlah siswa KKP menyampaikan pandangan dan studi kasus terkait problem sosial di masyarakat. Forum ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam memperkuat kepemimpinan digital yang berbasis nilai moral, keagamaan, dan kemanusiaan.
Melalui kegiatan ini, MUI Riau dan Polda Riau berkomitmen terus memperkuat sinergi keumatan dan keamanan demi mewujudkan masyarakat Riau yang religius, aman, dan berkeadaban digital.
Editor :Yefrizal