Dukung Penuh Program PKU MUI Riau, Pemprov Riau Siapkan Rp 150 Juta Per Desa
Asisten I Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur, saat membuka PKU Berbasis Desa Angkatan 2 Tahun 2025 di Pekanbaru mewakili PLT Gubernur Riau, Ir. H. SF. Haryanto.
PEKANBARU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menegaskan komitmen penuhnya untuk mendukung program dakwah di tingkat desa, sejalan dengan inisiatif Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau, Kamis (13/11/2025).
Dukungan konkret ini disampaikan langsung Asisten I Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur, saat membuka Pendidikan Kader Ulama (PKU) Berbasis Desa Angkatan 2 Tahun 2025 di Pekanbaru mewakili PLT Gubernur Riau, Ir. H. SF. Haryanto.
Acara yang mengusung tema "Melahirkan Ulama Pewaris Nabi yang Berintegritas" ini merupakan hasil kolaborasi MUI Riau dengan Baznas Riau melalui program "Riau Dakwah".
Dalam sambutannya mewakili Plt Gubernur Riau SF Haryanto, Zulkifli Syukur membuat pengakuan tegas. Ia membeberkan program kaderisasi ulama Pemprov sebelumnya yang dinilai gagal total, meski menelan biaya fantastis.
Ia menceritakan pengiriman empat lulusan S1 ke Istiqlal pada tahun 2021 yang menghabiskan anggaran Rp 400 juta per orang.
"Besar biayanya, tak kurang satu orang itu 400 juta selama dua tahun," ungkap Zulkifli.
Namun, ia menyayangkan para kader tersebut tidak kembali berkontribusi ke Riau.
"Harapan kita dia pulang itu, dia bisa masuk ke MUI, masuk ke Baznas... Sampai hari ini saya tak jumpa dengan anak-anak itu," sesalnya.
Atas dasar kegagalan itu, Zulkifli menegaskan bahwa program PKU berbasis desa yang menyasar langsung masyarakat jauh lebih efektif.
"Lebih baik mungkin kita lakukan hal begini [PKU Desa] yang jelas nyata kepada masyarakat," tegasnya.
Sebagai bukti keseriusan Pemprov Riau dalam mendukung dakwah di level akar rumput, Zulkifli mengumumkan rencana peluncuran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) pada tahun 2026.
Pemprov Riau akan menganggarkan Rp 150 juta untuk setiap desa di Riau. Dana ini, yang regulasinya sedang disiapkan dalam bentuk Peraturan Gubernur (Pergub), akan dialokasikan secara spesifik untuk para tokoh agama di desa.
"Dari 150 juta itu, ada juknis kami buat. Sekian persen harus ada gaji atau honor untuk penyelenggaraan guru MDA, penyelenggaraan jenazah, dan penggali kubur," jelas Zulkifli.
Asisten I Pemprov Riau menilai langkah ini krusial untuk memberikan perhatian dan insentif kepada mereka yang selama ini menjadi garda terdepan pelayanan umat.
Zulkifli menekankan bahwa PKU Berbasis Desa ini sangat relevan karena fokus pada kebutuhan praktis masyarakat desa. Menurutnya, kader ulama di desa tidak dituntut untuk menjawab pertanyaan teoretis yang rumit.
"Di desa itu tidak terlalu tinggi orang bertanya. Bagaimana kita bisa menjawab ketika ada orang meninggal dunia, bisa kita selenggarakan jenazahnya. Bagaimana dengan wudu, bagaimana dengan salat," paparnya.
Oleh karena itu, Pemprov Riau sangat mengapresiasi langkah strategis MUI dan Baznas Riau.
Turut hadir dalam pembukaan PKU tersebut Ketua Umum MUI Riau Prof. Dr. H. Ilyas Husti, MA, Ketua Baznas Riau Dr. H. Masriadi Hasan, LC, MA, serta perwakilan Forkopimda dan Kanwil Kemenag Riau, dan seluruh peserta yang berjumlah 100 orang dari berbagai desa di Riau.
Editor :Yefrizal