Menjadi Narasumber
Ketum MUI Riau Paparkan 4 Bentuk Ukhuwah dalam Diskusi yang Ditaja MUI kota Dumai

Ketua Umum MUI provinsi Riau, Prof. Dr. Ilyas Husti, MA, menjadi narasumber dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Dumai.
DUMAI - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau, Prof. Dr. Ilyas Husti, MA, menjadi narasumber dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Kota Dumai.
Acara yang bertema "Penguatan Ukhuwah Islamiyah Ormas Islam se-Kota Dumai Tahun 2024" berlangsung di Aula MAN Kota Dumai pada Ahad, 28 Juli 2024.
Dalam pemaparannya, Prof. Ilyas Husti menjelaskan bahwa kata ukhuwah berasal dari bahasa Arab yang berakar dari kata "Akh". Menurut Mu'jam Mufaradat al-Qur'an karya al-Ragib al-Ashfihani, "akh" berarti ikatan persaudaraan sekandung atau sepersusuan.
Dinukiil dari M. Quraish Shihab dalam Wawasan al-Qur'an menambahkan bahwa ukhuwah, yang biasa diartikan sebagai "persaudaraan," berasal dari akar kata yang pada mulanya berarti "memperhatikan". Makna ini menekankan bahwa persaudaraan mengharuskan adanya perhatian dari seluruh pihak yang merasa bersaudara.
Prof. Dr. Ilyas Husti menguraikan empat bentuk ukhuwah, yaitu: Ukhuwah Nasabiyah: Persaudaraan dalam keturunan yang memperoleh legitimasi kokoh dari al-Qur’an. Ukhuwah Islamiyah: Persaudaraan Islami yang diajarkan oleh Islam, yang menjalin persaudaraan dan persahabatan antarsesama umat Islam dengan saling menghormati, mencintai, dan mengasihi.
Ukhuwah Wathaniyah: Persaudaraan sesama warga negara dalam satu tanah air dan satu bangsa. Dan Ukhuwah Basyariyah: Persaudaraan sesama umat manusia di dunia yang berlaku pada semua manusia tanpa membedakan ras, agama, suku, dan aspek lainnya.
Proses terbentuknya ukhuwah meliputi: Ta’aruf: Saling mengenal secara fisik. Tafahum: Saling memahami kekurangan dan kelebihan masing-masing. Ta’awun: Saling menolong. Takaful: Saling menanggung. Itsar: Mendahulukan orang lain daripada diri sendiri.
Prinsip-prinsip ukhuwah yang disampaikan adalah keikhlasan, keadilan, kesabaran, dan kepedulian. Prof. Dr. Ilyas Husti juga membahas strategi penguatan ukhuwah yang meliputi aktivitas keagamaan bersama, komunikasi efektif, kegiatan sosial, serta pelatihan dan pengembangan.
Namun, tantangan dalam memperkuat ukhuwah tetap ada, seperti perbedaan pendapat, egoisme, dan kurangnya komunikasi. Solusi yang ditawarkan adalah membangun kesadaran akan pentingnya ukhuwah, meningkatkan keterampilan komunikasi, dan mengedepankan musyawarah.
Peserta yang hadir antara lain Walikota Dumai, Forkopimda, pengurus harian MUI kota Dumai, tokoh agama dan ormas Islam se-kota Madya Dumai.
Acara ini diharapkan dapat mempererat hubungan antar ormas Islam di Kota Dumai dan memperkuat ukhuwah Islamiyah demi kemajuan umat.
Editor :Yefrizal