Potensi Zakat Riau Rp 6,8 Triliun, Ketua Baznas Masriadi: Bisa Biayai MUI Dua Kali Lipat
Ketua BAZNAS Riau H. Masriadi Hasan, Lc., M.Sha dalam pembukaan Pendidikan Kader Ulama (PKU) Berbasis Desa Angkatan II 2025
PEKANBARU — Potensi zakat di Provinsi Riau yang mencapai Rp6,8 triliun kembali ditegaskan Ketua BAZNAS Riau H. Masriadi Hasan, Lc., M.Sha dalam pembukaan Pendidikan Kader Ulama (PKU) Berbasis Desa Angkatan II 2025 di Pekanbaru, Kamis (13/11/2025).
Di hadapan Asisten I Setdaprov Riau Zulkifli Syukur dan Ketua Umum MUI Riau Prof. Ilyas Husti, Masriadi menekankan bahwa nilai besar tersebut bahkan mampu melipatgandakan pembiayaan program dan operasional MUI Riau.
Menurutnya, jika penghimpunan zakat dilakukan secara maksimal dan terkelola oleh lembaga resmi, dampaknya bukan hanya pada peningkatan program Baznas, tetapi juga menopang berbagai aktivitas keagamaan di Riau.
“Potensi zakat kita Rp6,8 triliun. Kalau ini terkumpul, bukan hanya acara MUI yang bisa dibiayai, bahkan MUI itu pun bisa dibiayai,” kata Masriadi di hadapan peserta PKU.
Pernyataan itu sontak disambut tawa para hadirin. Masriadi kemudian menegaskan bahwa kemampuan itu bukan sebatas wacana.
“Dinaikkan dua kali lipat lagi. Kalau biasa MUI dapat Rp3 miliar, jadi Rp6 miliar,” ujarnya menekankan.
Masriadi juga mengkritisi kebiasaan lama masyarakat yang menyalurkan zakat secara personal sehingga manfaatnya tidak berkelanjutan.
Ia menggambarkan bagaimana zakat dalam bentuk amplop tidak memberi dampak jangka panjang bagi penerimanya.
“Dulu orang berzakat pakai amplop Rp250.000. Diberikan ke tetangga. Ini belum sampai pezakat di rumah, duitnya sudah habis,” jelasnya.
Ia kemudian menunjukkan bukti nyata bagaimana zakat yang dikelola Baznas mampu menciptakan perubahan struktural. Baznas Riau saat ini menjalankan program pembangunan 120 rumah layak huni dengan nilai Rp70 juta per unit, serta 100 unit program rehab rumah bagi mustahik. “
"Kita dulu tidak pernah lihat zakat bisa bangun rumah. Tapi sekarang zakat mampu membangunkan rumah,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Masriadi turut membagikan kisah seorang ayah pekerja sawit di Rohul yang anaknya mengalami luka bakar serius akibat ledakan bensin. Estimasi biaya perawatannya mencapai Rp26 juta, jumlah yang jauh dari kemampuan sang ayah.
“Dengan apa mau dibayar? Saat itulah zakat bisa tampil,” ungkapnya.
Menutup penyampaiannya, Masriadi menitip pesan kepada 100 peserta PKU yang akan kembali ke desa masing-masing sebagai kader ulama.
Ketua Baznas Riau yang juga Dewan pengurus MUI Riau ini meminta mereka mengedukasi masyarakat bahwa zakat bukan sekadar kewajiban ibadah, tetapi instrumen besar pemberdayaan umat.
“Sampaikan kepada umat, zakat itu besar pengaruhnya bagi pemberdayaan,” tegasnya.
Turut hadir dalam pembukaan PKU tersebut Ketua Umum MUI Riau Prof. Dr. H. Ilyas Husti, MA, Ketua Baznas Riau Dr. H. Masriadi Hasan, LC, MA, serta perwakilan Forkopimda dan Kanwil Kemenag Riau, dan seluruh peserta yang berjumlah 100 orang dari berbagai desa di Riau
Editor :Yefrizal