MUI Riau Gelar Halal bih Halal Bersama Ormas, Gubri Tegaskan Peran Strategis Ulama

Gubernur Riau, H Abdul Wahid dan Ketum MUI Riau memberikan kata sambuatan dihadapan Ormas islam pada acara Halal Bi Halal MUI Riau bersama Ormas islam.
PEKANBARU — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau menggelar Halal bi halal dan Silaturahmi bersama organisasi masyarakat (Ormas) Islam se-Riau pada Jumat, (17/5/2025) di Gedung Daerah Balai Serindit, Pekanbaru.
Acara ini dihadiri langsung oleh Gubernur Riau, H. Abdul Wahid, dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Riau dan seluruh ormas Islam se Provinsi Riau.
Ketua Umum MUI Riau, Prof. Dr. H. Ilyas Husti, MA menyampaikan apresiasinya atas dukungan penuh Pemerintah Provinsi Riau terhadap kegiatan MUI selama ini. Ia menekankan pentingnya kemitraan strategis antara MUI dan pemerintah dalam membina umat.
“Terima kasih kepada Pak Gubernur Riau H. Abdul Wahid yang selalu mendukung kegiatan MUI Riau, termasuk Halalbihalal hari ini bersama Ormas Islam, yang difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi Riau,” ujar Prof. Ilyas.
Ia juga menjelaskan tiga peran utama MUI yakni Himayatul Ummah (melindungi umat), Khidmatul Ummah (berkhidmat kepada umat), dan Shodiqul Hukumah (mitra pemerintah). Ketiganya menjadi dasar pijakan MUI dalam menjaga akidah dan membimbing masyarakat dalam kehidupan sosial keagamaan.
“Berkat dukungan pemprov Riau, MUI Riau kini masuk tiga besar MUI terbaik nasional dan LPPOM MUI Riau menjadi yang terbaik pertama se-Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Riau, Abdul Wahid, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran ulama dalam menjaga persatuan umat dan mendukung pembangunan daerah. Ia menyebut kehadiran para ulama merupakan simbol harmonisnya hubungan antara pemerintah dan masyarakat.
“Kami sangat senang bisa bersama para ulama. Ini menunjukkan sinergi antara pemerintah dan tokoh agama tetap terjaga,” kata Gubri.
Gubri menekankan bahwa MUI memiliki posisi strategis dalam menangkal aliran menyimpang dan membina umat agar tetap pada ajaran Islam yang lurus dan toleran. Ia juga mendorong MUI untuk terus aktif mengedukasi masyarakat dan memperkuat nilai-nilai keislaman.
“Peran MUI sangat kami nantikan, terutama dalam memberikan wawasan kepada masyarakat, kalau ada aliran yang menyesatkan. MUI harus hadir,” tegasnya.
Ia juga berharap MUI menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan umat, karena para anggotanya hidup berdampingan langsung dengan masyarakat.
Selain itu, Abdul Wahid menegaskan komitmen Riau pada ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah sebagai pilar kerukunan dan penguat persatuan umat Islam di daerah.
“Mari kita tatap Ahlussunnah Wal Jamaah sebagai pilar untuk memperkuat persatuan. Kalau kita bersatu padu, Insyallah negeri kita pasti akan maju,” ujarnya.
Menutup sambutannya, Gubri mengingatkan tentang tantangan globalisasi yang dapat mengikis nilai moral dan keagamaan, khususnya bagi generasi muda. Ia menilai sinergi antara pemerintah dan MUI penting dalam menghadapi penyebaran paham menyimpang seperti LGBT dan gaya hidup bebas.
“Kami berharap MUI bisa menjaga nilai agama dan budaya agar tidak tercabut dari fondasinya. Peran lembaga dakwah sangat penting,” pungkasnya.
Kegiatan ini menjadi momen strategis untuk mempererat hubungan antar Ormas Islam dan memperkuat barisan dalam menjaga moderasi beragama serta ketahanan moral masyarakat di Provinsi Riau.
Editor :Yefrizal