MUI Riau dan Kemenag Tanam 18.540 Pohon Matoa di Peringatan Hari Bumi

Ketua Harian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau, Drs. H. Aprizal DS, bersama Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Riau, Muliardi, mengikuti program penanaman satu juta pohon matoa
PEKANBARU – Ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau, Prof. dr. H. Ilyas Husti MA, diwakili ketua harian Drs. H. Aprizal DS, bersama Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Riau, Muliardi, mengikuti program penanaman satu juta pohon matoa di seluruh Indonesia yang digagas Kemenag RI, bertepatan dengan peringatan Hari Bumi pada Selasa, 22 April 2025.
Gerakan penanaman pohon ini bukan hanya simbolis. Di Provinsi Riau sendiri, sebanyak 18.540 bibit pohon matoa ditanam secara serentak di berbagai titik strategis seperti masjid, gereja, vihara, pura, klenteng, pesantren, madrasah, hingga kantor instansi pemerintah.
Program ini disambut antusias oleh MUI Riau. Ketua Harian MUI Riau, Drs. H. Aprizal DS, menyebut kegiatan ini selaras dengan ajaran Islam dalam menjaga alam.
“Menanam pohon adalah bentuk nyata ibadah menjaga ciptaan Allah. Kami mendukung penuh gerakan ini,” tegasnya saat ditemui di sela kegiatan.
Kepala Kanwil Kemenag Riau, Muliardi, menambahkan bahwa kegiatan ini membawa pesan penting tentang tanggung jawab manusia terhadap bumi.
“Gerakan ini bukan hanya menanam pohon. Ini soal kesadaran kolektif untuk merawat bumi. Di Riau hari ini, 18.540 bibit matoa siap menghijaukan tanah kita,” ungkapnya kepada media center Riau.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat, menyampaikan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi. Ia menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat luas.
“Kami apresiasi penuh program ini. Menanam pohon hari ini, berarti menyelamatkan masa depan. Tak harus matoa, yang penting hijau dan bermanfaat,” ujarnya.
Roni juga menyerukan agar masyarakat aktif menanam di lingkungan masing-masing.
“Jangan tunggu program pemerintah. Kalau ada lahan kosong, tanami. Ini langkah kecil yang berdampak besar,” tambahnya.
Gerakan satu juta pohon matoa ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara ulama, pemerintah, dan masyarakat mampu menghasilkan perubahan nyata. Dengan semangat Hari Bumi, Riau memberi contoh bahwa menjaga alam bukan sekadar wacana, tetapi aksi bersama demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Editor :Yefrizal