MUI Riau Soroti Kesenjangan Gender dan Tantangan Psikologis Perempuan di Era Digital

Dra. R. Deceu Berlian Purnama, M.Si., menjelaskan bahwa kesetaraan gender di Indonesia di Workshop MUI Riau.
PEKANBARU — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau melalui Komisi Pemberdayaan Perempuan Remaja dan Keluarga (PPRK) menggelar dialog interaktif bertema “Perempuan dan Remaja antara Idealita dan Realita” di Pekanbaru, Sabtu (19/10/2025).
Dalam forum ini, MUI Riau menyoroti kesenjangan yang masih terjadi antara harapan ideal peran perempuan dan remaja dengan realitas sosial yang dihadapi saat ini.
Pemateri Dra. R. Deceu Berlian Purnama, M.Si., menjelaskan bahwa kesetaraan gender di Indonesia belum sepenuhnya tercapai karena masih adanya diskriminasi di bidang pendidikan, pekerjaan, dan politik.
“Perempuan sering memikul peran ganda, antara tanggung jawab keluarga dan tuntutan kerja. Ini bukan hanya soal kesetaraan, tetapi tentang bagaimana negara, masyarakat, dan keluarga memberi ruang yang adil bagi perempuan untuk berkembang,” ujar Deceu Berlian.
Sementara itu, pakar psikologi Rahul Nurhuda memaparkan persoalan mental yang kini banyak dialami remaja akibat pengaruh media sosial dan budaya hedonistik.
Ia menegaskan bahwa fenomena seperti flexing, perilaku impulsif, dan disorientasi seksual semakin marak terjadi karena lemahnya pendidikan moral dan kontrol keluarga.
“Remaja sekarang hidup di era serba cepat dan penuh distraksi. Tanpa fondasi nilai yang kuat, mereka mudah terjebak dalam stres, depresi, bahkan kehilangan identitas diri,” tegas Rahul.
Dialog ini juga menyinggung pentingnya peran pendidikan dan pendekatan psikologis dalam membentuk karakter generasi muda.
Menurut narasumber, penyelesaian masalah remaja harus mencakup aspek edukasi, intervensi, hingga terapi berbasis nilai agama dan moral bangsa.
Dalam refleksi penutup, Deceu menegaskan bahwa kesetaraan bukan berarti perempuan mengambil alih peran laki-laki, melainkan bersama-sama menciptakan dunia yang adil dan bermartabat.
“Perempuan dan laki-laki harus saling menguatkan untuk membangun masyarakat yang beradab,” tutupnya.
Kegiatan ini menjadi ruang penting bagi MUI Riau untuk menegaskan komitmennya dalam memperkuat ketahanan moral keluarga dan membentuk generasi muda yang berkarakter di tengah gempuran budaya global.
Editor :Yefrizal