Ketum MUI Riau dan Waketum MUI Jateng Bahas Manajemen Tata Kelola Organisasi MUI

Ketum MUI Riau, Prof. Dr. KH. Ilyas Husti, MA, diskusi dengan Waketum MUI Provinsi Jawa Tengah, Prof. Dr. KH. Ahmad Rofiq, MA.
SEMARANG - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau, Prof. Dr. KH. Ilyas Husti, MA, mengadakan diskusi dengan Wakil Ketua Umum MUI Provinsi Jawa Tengah, Prof. Dr. KH. Ahmad Rofiq, MA.
Pertemuan yang berlangsung, Kamis (1/8) dikantor MUI Jateng, dengan suasana hangat dan penuh rasa kebersamaan ini membahas berbagai aspek terkait Manajemen Tata Kelola Organisasi MUI.
Diskusi tersebut mencakup beberapa topik utama, salah satunya adalah manajemen pengelolaan kesekretariatan. Pembahasan ini mencakup tata persuratan dan hubungan kerja antar unit yang berbasis online dan teknologi informasi. Fokus utama adalah peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan kesekretariatan, terutama dengan pemanfaatan teknologi.
Selain itu, pembicaraan juga menyinggung penerapan sistem manajemen berbasis ISO 9001:2015 yang diadopsi oleh MUI. Dalam diskusi ini, Prof. Dr. KH. Ahmad Rofiq memaparkan berbagai keuntungan serta tantangan yang mungkin dihadapi dalam penerapan sistem ini.
Di samping itu, hubungan MUI dengan Pemerintah Daerah Jawa Tengah turut menjadi pokok bahasan. Hal ini mencakup aspek-aspek terkait hibah dan regulasi yang diberlakukan. Upaya untuk memperkuat kerjasama dengan pemerintah daerah menjadi salah satu poin penting yang dibahas.
Kedua tokoh MUI juga menekankan pentingnya keterwakilan organisasi kemasyarakatan Islam (ormas Islam) serta lembaga-lembaga dakwah dan ormas sosial lainnya dalam kepengurusan MUI. Keberagaman ini diharapkan dapat memperkaya dinamika organisasi dan meningkatkan kontribusi dalam masyarakat.
Selain itu, program kerja komisi dan lembaga MUI turut dibahas, meliputi program-program unggulan yang menjadi pusat keunggulan bagi masing-masing MUI. Berbagai inisiatif dan program yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat menjadi bagian dari pembahasan.
Pertemuan ini diakhiri dengan makan siang bersama. Kedua belah pihak berharap bahwa isu-isu yang dibahas dalam diskusi ini dapat ditindaklanjuti di tingkat MUI Pusat. Hal ini dilakukan demi kemajuan bersama dan penguatan organisasi MUI di seluruh Indonesia, serta untuk memperkuat peran MUI dalam membina umat dan masyarakat.
Editor :Yefrizal