MUI Riau Sesalkan Festival Bakmi Terbesar di Pekanbaru Sertakan Kuliner Non-Halal

Sekum, Ir. H. Yusman Yusuf MT, saat memimpin Rapat bersama pengurus MUI Riau menyatakan keprihatinan terkait penyelenggaraan festival kuliner yang menyajikan makanan non-halal di Pekanbaru.
PEKANBARU - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau menyayangkan penyelenggaraan Festival Bakmi terbesar di Indonesia yang digelar di Pulau Sumatera, tepatnya di The Central Plaza, Jalan Ahmad Yani, Kota Pekanbaru. Acara bertajuk “Tirta Lie’s Bakmi Festival” ini menyertakan kuliner bakmi non-halal, yang dinilai bertentangan dengan visi Riau sebagai destinasi wisata halal nomor satu di Indonesia.
Festival ini resmi dibuka pada Jumat (25/10/2024) oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Pekanbaru, Dra. Hj. Masriya, yang hadir mewakili Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa, SSTP, M.Si. Acara pembukaan dimeriahkan dengan atraksi barongsai yang menambah semarak suasana festival.
Dalam sambutannya, Dra. Hj. Masriya memberikan apresiasi atas upaya penyelenggara dalam memperkenalkan kuliner bakmi kepada masyarakat Pekanbaru dan Sumatera.
Ia menilai festival ini sebagai langkah baik untuk memperkenalkan ragam kuliner di Indonesia, terutama kepada masyarakat Pekanbaru dan sekitarnya.
Namun, Ketum MUI Riau melalui Sekum, Ir. H. Yusman Yusuf MT, menyatakan keprihatinan terkait penyelenggaraan festival kuliner yang menyajikan makanan non-halal di Pekanbaru, yang seharusnya mengedepankan nilai-nilai halal sesuai visi misi provinsi.
MUI menilai acara ini dapat merusak citra Riau sebagai destinasi wisata halal unggulan di Indonesia, terlebih informasi mengenai festival ini tersebar luas melalui media sosial.
Festival Bakmi tersebut telah berlangsung selama sepuluh hari, mulai 25 Oktober hingga 3 November 2024, dan menghadirkan puluhan tenant kuliner dari berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Lampung, hingga Pekanbaru. Semua tenant yang hadir mengantongi sertifikat Tirta Lie’s Approved.
"MUI Riau berharap ke depan agar kegiatan serupa mempertimbangkan aspek halal demi menjaga visi Riau sebagai destinasi wisata halal dan kenyamanan masyarakat mayoritas muslim di daerah bumi Lancang Kuning ini," tutup H. Yusman Yusuf.
Editor :Yefrizal