Ketum MUI Riau Hadiri Diskusi Nasional tentang Strategi Polri Jaga Stabilitas Pasca Pemilukada 2024

Ketum MUI Riau, Prof. Dr. H. Ilyas Husti, MA, didampingi Ketua Harian, Drs. H. Aprizal DS, Datuk Paduko Tuan, menghadiri Diskusi Nasional bertema
PEKANBARU - Ketua Umum (Ketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau, Prof. Dr. H. Ilyas Husti, MA, didampingi Ketua Harian MUI, Drs. H. Aprizal DS, Datuk Paduko Tuan, menghadiri Diskusi Nasional bertema "Strategi Polri dalam Mengimplementasikan Cooling System guna Menjaga Stabilitas Sosial Pasca Pemilukada 2024".
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh nasional dan berlangsung dengan suasana yang konstruktif, di Mapolda Riau, Jalan Patimura, kota Pekanbaru, Selasa (10/12).
Empat narasumber yang tampil dalam seminar ini adalah Wakil Menteri Agama RI, Dr. Romo Muhammad Syafi'i, SH, M.Hum; perwakilan Polri; pimpinan Gereja Indonesia, Pdt. Zecy; serta pakar komunikasi dari Universitas Indonesia, Dr. Devi M. Kos.
Diskusi ini menyoroti empat poin utama, pertama pandangan agama-agama tentang pemilu damai dan aman. Para tokoh agama menegaskan pentingnya menjadikan nilai-nilai keagamaan sebagai landasan menjaga kedamaian selama dan setelah Pemilukada.
Kedua, peran media sosial dalam menciptakan pemilu damai. Pembahasan menekankan pentingnya melawan hoaks, fitnah, ujaran kebencian, dan informasi yang bersifat memecah belah di dunia digital.
Ketiga, peran komunikasi dalam menciptakan keamanan. Narasumber mengingatkan bahwa teknologi digital dapat menjadi alat untuk menciptakan harmoni sosial, tetapi juga memiliki potensi untuk memicu konflik jika disalahgunakan.
Dan yang keempat, menghormati perbedaan pandangan dan pilihan. Semua pihak diajak untuk memahami bahwa perbedaan dalam demokrasi adalah hal yang wajar, tetapi harus disikapi dengan bijak tanpa mengorbankan persatuan.
Prof. Dr. H. Ilyas Husti, MA, dalam kesempatan tersebut, menyampaikan bahwa stabilitas sosial merupakan tanggung jawab bersama, baik dari sisi agama, pemerintah, maupun masyarakat.
"Pemilu adalah momentum demokrasi, dan kita semua bertanggung jawab menjaga harmoni di tengah perbedaan," ujarnya.
Ketua Harian MUI, Drs. H. Aprizal DS, Datuk Paduko Tuan, menambahkan bahwa peran tokoh agama dalam menciptakan suasana kondusif sangat penting.
"Ulama, pendeta, dan pemuka agama lainnya harus menjadi teladan dalam menyampaikan pesan damai kepada masyarakat," tegasnya.
Diskusi ini juga menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis untuk meningkatkan sinergi antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas sosial.
Editor :Yefrizal