Mahasiswa IAI IMSYA Ikuti Diklat Sertifikasi Halal MUI Riau
Antusias mahasiswa dalam mengikuti diklat sertifikasi halal yang di adakan oleh LPPOM MUI Riau
PEKANBARU — Semangat literasi halal tampak menggelora di ruang Auditorium Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau, Jalan Jenderal Sudirman, tepat di samping RS Awal Bros Sudirman.
Hari Kamis (30/10) pukul 14.17 WIB, MUI Riau menyelenggarakan Diklat Pengenalan Sertifikasi Halal yang dihadiri sejumlah mahasiswa dari dua kampus besar, yakni Universitas Islam Riau (UIR) dan Institut Agama Islam Imsya (IAI IMSYA).
Kegiatan ini dipandu langsung oleh Kafzan, selaku Ketua Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI Riau, yang memberikan pemaparan mendalam tentang pentingnya sertifikasi halal dalam menjamin keamanan dan kehalalan produk di Indonesia.
Dalam penyampaiannya, Hafzan menegaskan dasar hukum sertifikasi halal yang telah diatur dalam undang-undang.
Kegiatan ini dipandu langsung oleh Kafzan, selaku Ketua Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) MUI Riau, yang memberikan pemaparan mendalam tentang pentingnya sertifikasi halal dalam menjamin keamanan dan kehalalan produk di Indonesia.
Dalam penyampaiannya, Hafzan menegaskan dasar hukum sertifikasi halal yang telah diatur dalam undang-undang.
“Produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib bersertifikasi halal berdasarkan Pasal 4, kecuali untuk produk haram sebagaimana diatur dalam Pasal 26,” ujar Kafzan tegas.
Auditor senior LPPOM ini menambahkan bahwa kebijakan ini bukan sekadar regulasi administratif, tetapi merupakan bentuk tanggung jawab moral dan spiritual dalam melindungi umat dari produk yang tidak sesuai dengan syariat Islam.
Diklat ini diikuti oleh tujuh mahasiswa, yang terdiri atas perwakilan dari kedua kampus besar di Riau. Dari antara peserta tersebut, mahasiswa IAI IMSYA tampil menonjol dengan antusiasme dan pandangan kritisnya terhadap pentingnya kesadaran halal di kalangan generasi muda.
Salah satu peserta, Zafran, mahasiswa IAI IMSYA, menyampaikan kesan dan pandangannya usai kegiatan.
“Pengetahuan akan sertifikasi halal ini sangat penting agar kita bisa selektif memilah produk-produk yang sesuai dengan standar kehalalan berdasarkan syariat dan standarisasi LPPOM MUI,” ujarnya dengan penuh semangat.
Pernyataan Zafran itu mendapat apresiasi langsung dari peserta lain dan pembicara karena mencerminkan kesadaran intelektual mahasiswa terhadap tanggung jawab keagamaan di era modern.
Selain pemberian materi, kegiatan ini juga disertai sesi diskusi interaktif tentang mekanisme pengajuan sertifikasi halal, tantangan industri produk lokal, serta peran mahasiswa sebagai agen literasi halal di masyarakat.
Diklat ini ditutup dengan pesan moral dari Hafzan agar generasi muda tidak hanya menjadi konsumen yang cerdas, tetapi juga turut menjadi penggerak dalam menciptakan ekosistem industri halal di Indonesia.
Selain pemberian materi, kegiatan ini juga disertai sesi diskusi interaktif tentang mekanisme pengajuan sertifikasi halal, tantangan industri produk lokal, serta peran mahasiswa sebagai agen literasi halal di masyarakat.
Diklat ini ditutup dengan pesan moral dari Hafzan agar generasi muda tidak hanya menjadi konsumen yang cerdas, tetapi juga turut menjadi penggerak dalam menciptakan ekosistem industri halal di Indonesia.
“Kesadaran halal harus dimulai dari kampus, dari mahasiswa yang berpikir kritis dan berakhlak,” tutupnya.
Melalui kegiatan ini, IAI IMSYA menunjukkan peran strategisnya dalam melahirkan mahasiswa yang tidak hanya religius dan akademis, tetapi juga pionir dalam membangun budaya halal yang berkelanjutan di tengah masyarakat modern.
Melalui kegiatan ini, IAI IMSYA menunjukkan peran strategisnya dalam melahirkan mahasiswa yang tidak hanya religius dan akademis, tetapi juga pionir dalam membangun budaya halal yang berkelanjutan di tengah masyarakat modern.
Liputan : Zhafran
Editor :Tim Sigapnews
