Ketum MUI Riau Bacakan Doa dan Tepuk Tepung Tawar Gubri serta 11 kepala Daerah

Ketum MUI Riau, Prof. Dr. H. Ilyas Husti, MA, didaulat sebagai pembaca doa sekaligus penepuk tepung tawar untuk Gubri Abdul Wahid dan Wagubri SF Hariyanto beserta 11 kepala daerah bupati dan wali kota serta wakilnya se Riau.
PEKANBARU – Ketua Umum (Ketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau, Prof. Dr. H. Ilyas Husti, MA, didaulat sebagai pembaca doa sekaligus penepuk tepung tawar untuk Gubernur Riau Abdul Wahid dan Wakil Gubernur Riau SF Hariyanto beserta 11 kepala daerah bupati dan wali kota serta wakilnya se Riau.
Prosesi Doa dan Tepuk Tepung Tawar ini berlangsung di Balairung Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Sabtu (01/03/2025).
Dalam doanya, Prof. Ilyas Husti menegaskan bahwa jabatan adalah amanah yang berat dan harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
“Kami memohon kepada Allah agar Gubernur Riau (Gubri), Wakil Gubernur, serta seluruh kepala daerah di Riau diberikan kesabaran dan kekuatan dalam menjalankan tugasnya. Semoga kepemimpinan mereka dapat menjadikan Riau sebagai negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur, negeri yang baik dari segi alam maupun perilaku penduduknya,” tuturnya.
Ia juga berharap seluruh kepala daerah di Riau dapat menjadikan jabatan yang diemban sebagai amal saleh.
“Semoga acara syukuran pelantikan ini mendapatkan keberkahan dan ridha dari Allah,” imbuhnya.
Pada acara tersebut, Gubernur Riau Abdul Wahid dan Wakil Gubernur SF Hariyanto duduk berdampingan saat prosesi tepuk tepung tawar berlangsung. Tokoh-tokoh adat secara bergantian menaburkan tepung tawar ke tangan mereka, disertai dengan doa agar kepemimpinan yang baru ini membawa manfaat bagi masyarakat Riau.
Tepuk tepung tawar merupakan tradisi adat Melayu Riau yang melambangkan restu dan harapan baik bagi seseorang yang mengemban tugas penting. Prosesi ini juga menjadi simbol doa bersama masyarakat agar pemimpin yang dilantik dapat menjalankan tugas dengan amanah dan membawa kesejahteraan bagi rakyatnya.
Acara ini turut dihadiri Kapolda Riau, Kajati, Danrem, tokoh-tokoh adat, ulama, serta pejabat pemerintahan. Selain sebagai bentuk syukur atas pelantikan, kegiatan ini juga menjadi ajang mempererat hubungan antara pemimpin dan masyarakat melalui nilai-nilai budaya yang dijunjung tinggi di Riau.
Momen ini menjadi salah satu bagian penting dalam perjalanan kepemimpinan baru di Riau. Dengan doa dan restu para tokoh adat serta ulama, diharapkan sinergi antara pemerintah dan masyarakat semakin kuat demi kemajuan daerah.
Editor :Yefrizal